Bentrokan Berdarah di Maluku Tengah Makan Korban, 1 Polisi Tewas Kena Tembak!

hokanews,hoka news,hokanews.com,pi coin,coin,crypto,cryptocurrency,blockchain,pi network,pi network open mainnet,news,pi news  Coin Cryptocurrency  Digital currency     Pi Network     Decentralized finance     Blockchain     Mining     Wallet     Altcoins     Smart contracts     Tokenomics     Initial Coin Offering (ICO)     Proof of Stake (PoS) Airdrop   Proof of Work (PoW)     Public key cryptography Bsc News bitcoin btc Ethereum, web3hokanews


Kekerasan antar warga meletus di Kabupaten Maluku Tengah pada Kamis (3/4/2025), menyebabkan jatuhnya korban jiwa dan luka-luka. Bentrokan berdarah ini memakan korban seorang anggota kepolisian berpangkat Aipda yang tewas akibat tembakan yang mengenai bagian wajahnya. Selain itu, beberapa warga dilaporkan mengalami luka-luka, dan sejumlah rumah warga hangus terbakar. Peristiwa ini menambah daftar panjang ketegangan antar kelompok warga yang berakhir dengan kekerasan di Maluku.

Kronologi Bentrokan: Ketegangan Berawal Sejak Pagi Hari

Bentrokan yang melibatkan warga Desa Sawai dan Dusun Rumaholat di Kecamatan Seram Utara, Kabupaten Maluku Tengah, bermula dari ketegangan yang terjadi sejak Kamis pagi. Belum diketahui secara pasti apa yang menjadi pemicu awal dari konflik tersebut, namun ketegangan antara kedua kelompok warga semakin meningkat sepanjang hari hingga akhirnya puncaknya pada siang hari, kedua kelompok tersebut terlibat bentrok fisik yang menewaskan seorang anggota polisi dan menyebabkan kerusakan properti milik warga.

Bentrokan tersebut berlangsung sangat cepat dan melibatkan banyak pihak. Menurut keterangan yang dihimpun, anggota polisi yang tewas adalah seorang Aipda yang tengah berusaha menenangkan situasi. Aipda tersebut tertembak di bagian wajah saat berusaha meredakan ketegangan. Kejadian ini memicu ketegangan lebih lanjut antara kedua kelompok yang terlibat.

Pihak Kepolisian dan TNI Dikerahkan untuk Meredakan Situasi

Aparat kepolisian dan TNI segera dikerahkan ke lokasi untuk menenangkan dan mengendalikan situasi yang semakin memanas. Pasukan keamanan dari Polda Maluku dan Kodim setempat langsung menuju Desa Sawai untuk meredakan bentrokan dan mencegah jatuhnya korban lebih banyak. Pihak kepolisian dan aparat militer juga melakukan upaya pengamanan ketat di sekitar lokasi agar bentrokan tersebut tidak meluas ke wilayah lainnya.

Menteri Bupati Maluku Tengah, Zulkarnain Awat Amir, turut mengonfirmasi adanya bentrokan tersebut dalam sebuah pernyataan yang disampaikan via telepon kepada Kompas.com. Zulkarnain mengungkapkan bahwa informasi sementara yang diterimanya menyebutkan ada satu korban dari pihak kepolisian yang tewas dalam insiden tersebut, namun keterangan lebih lanjut akan disampaikan oleh Kapolres Maluku Tengah yang memiliki wewenang untuk memberikan informasi resmi.

"Informasi sementara yang saya terima ada satu anggota polisi yang tertembak, namun info validnya nanti Kapolres yang akan sampaikan. Kami berusaha secepat mungkin meredakan ketegangan," kata Zulkarnain.

Setelah menerima laporan tersebut, Bupati Zulkarnain bersama Kapolres Maluku Tengah AKBP Hardi Meladi, Dandim 1502 Masohi Letkol M Yusuf Aksa, serta sejumlah pejabat Pemkab Maluku Tengah lainnya langsung menuju ke lokasi kejadian di Seram Utara Barat. Di sana, mereka bertemu dengan Raja Wahai dan tokoh-tokoh masyarakat dari kedua pihak yang terlibat dalam bentrokan.

Upaya Penanggulangan: Minta Tokoh Masyarakat Menjaga Kedamaian

Zulkarnain mengungkapkan bahwa dalam pertemuan dengan tokoh-tokoh masyarakat di Desa Wahai, ia sudah mengimbau semua pihak untuk menahan diri dan tidak terprovokasi oleh isu-isu yang beredar yang dapat memperburuk situasi. Bupati juga meminta para tokoh masyarakat dan pemerintah desa dari kedua belah pihak untuk turun tangan dalam meredakan ketegangan dan menjaga kedamaian agar tidak ada lagi aksi kekerasan yang terjadi.

"Pada pertemuan tadi saya sudah mengimbau agar semua pihak menahan diri, mengingatkan warganya, dan menjaga situasi agar tidak semakin memburuk," lanjut Zulkarnain. Ia berharap agar tokoh-tokoh masyarakat dapat berperan aktif dalam memberikan pencerahan kepada warganya agar tidak terjerumus dalam provokasi yang hanya akan memperburuk keadaan.

Sanksi dan Penanganan Selanjutnya

Meski bentrokan telah memakan korban, hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian dan aparat TNI belum memberikan keterangan resmi terkait penanganan atau sanksi bagi pihak yang terlibat langsung dalam kekerasan tersebut. Hasil penyelidikan lebih lanjut diharapkan dapat mengungkap siapa saja yang terlibat dalam insiden ini dan apa yang menjadi penyebab utama dari bentrokan tersebut.

Sementara itu, masyarakat setempat menantikan tindakan tegas dari aparat keamanan agar tidak ada lagi korban jatuh dan agar keamanan di wilayah tersebut bisa terjaga kembali. Kejadian serupa sebelumnya pernah terjadi di wilayah tersebut pada Senin (31/3/2025), di Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, yang melibatkan warga Desa Tulehu dan Desa Tial. Bentrokan yang dipicu oleh sebuah penganiayaan ini menyebabkan seorang warga Tulehu tewas dan dua lainnya terluka parah, sedangkan satu warga Desa Tial terluka akibat tusukan benda tajam.

Sebelumnya, Ketegangan Antar Warga di Desa Tulehu dan Tial

Bentrokan yang terjadi pada 31 Maret 2025 antara warga Desa Tulehu dan Desa Tial juga menambah daftar panjang ketegangan antar kelompok warga yang berakhir dengan kekerasan. Insiden ini bermula dari penganiayaan yang dilakukan oleh tiga warga Tulehu terhadap seorang warga Desa Tial yang merasa tidak terima ditegur saat melintasi Desa Tial dengan sepeda motor. Tindak kekerasan tersebut memicu pertempuran antara dua desa yang berujung pada jatuhnya korban jiwa dan sejumlah luka-luka.

Harapan untuk Keharmonisan dan Keamanan

Dengan terjadinya dua insiden bentrokan dalam waktu yang sangat dekat, harapan untuk terciptanya kembali kedamaian di Kabupaten Maluku Tengah semakin mendesak. Warga setempat, baik yang terlibat langsung dalam bentrokan maupun yang menjadi saksi, berharap agar aparat keamanan dapat bekerja dengan lebih optimal untuk mengatasi akar permasalahan yang menyebabkan ketegangan antar kelompok ini. Selain itu, peran aktif dari tokoh masyarakat dan pemimpin desa juga diharapkan dapat membantu menciptakan suasana kondusif yang jauh dari kekerasan dan provokasi.

Sebagai bagian dari upaya pemulihan, diharapkan agar seluruh pihak dapat berkoordinasi dengan baik dan melakukan langkah-langkah pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang lagi di masa depan. Keamanan dan kedamaian bagi masyarakat Maluku Tengah adalah prioritas yang harus dijaga bersama.


Sumber: gelora

Next Post Previous Post

READ TOO